Saturday, September 17, 2011

TAKE OFF TO BERLIN (Part 2)

Amsterdam, 17 September 2011

  • Pk. 10:37 wib atau 5:37 Amsterdam- pesawat KLM yang kutumpangi pun 'touch down' alias landing di Schiphol Airport, Negeri Kincir Angin. Jadwal penerbangan berikutnya 08:10 WIB, so cukup ada waktu buat jalan-jalan di area bandara. Oh ya, kami ganti nomor penerbangan artinya ganti jenis pesawat untuk jarak tempuh pendek. Sambil nunggu beli hot chocolate ukuran small seharga 2.90 Euro. Saat beli euro 15 September 2011 (sehari sebelum keberangkatan) kurs 1 Euro = Rp. 12.080, jadi bisa dihitung berapa rupiah segelas hot chocolate. 

  • Pk. 07:30 waktu Amsterdam atau 13:30 WIB - Saya terpaksa berlari-lari menuju ke boarding lounge karena ternyata jauh banget tempatnya dan baru menyadari bahwa waktunya sempit, apalagi harus melewati pintu imigrasi dan tentu saja ada antrian. Beruntung antrian imigrasi tidak panjang, sehingga nunggu nggak sampai 5 menit, giliran saya mendatangi loket petugas imigrasi Schiphol deh. Seperti biasa petugasnya menanyakan apa tujuan kamu datang ke Berlin, berapa lama tinggal disana. Petugasnya beruntung nggak reseh banget. Dengan melewati gate imigrasi di Schiphol, sekaligus sudah memasuki kawasan negara dengan visa schengen, artinya ketika nanti di Berlin, saya tidak perlu lagi melewati imigrasi, tidak ada lagi pengecekan visa. Selepas dari pengecekan data ini yang paling reseh deh. Hand carry alias tas jinjing harus melewati scanner dan tas setiap orang digeledah. Cukup makan waktu juga karena salah satu tas jinjingku isinya camera SLR, handycam, camera pocket, external hardisk, nutrisi herbalife rasa coklat. Sebenarnya mereka itu nyari barang bawaan yang 'liquid' (cairan) sifatnya. Dengan penuh percaya diri saya jelaskan bahwa tidak ada sama sekali barang liquid. Saya kebetulan membawa 2 botol kosong air mineral, ini sengaja saya bawa untuk kondisi darurat kali-kali aja harus BAB. Disana kan WC nya kering, nggak pake kran untuk cebok. Tapi akhirnya saya putuskan untuk membuangnya juga, meski petugasnya tidak melarang. Dengan pertimbangan, botolnya tipis, udah mulai reyot dan saya tinggal menempuh perjalanan kurang lebih 1 jam. Perut masih dalam kondisi normal, belum ingin BAB. Toh kalaupun kepengen, masih bisalah ditahan-tahan dikit.. hehe.. Ok, selesai melewati pemeriksaan imigrasi, langsung berlari menuju gate D-77 yang lumayan jauh itu...
  • Pk. 08:20 Amsterdam - pesawat KLM take off menuju ke Schonefeld Airport, Berlin, German. Announcement Pramugarinya sih penerbangan sekitar 1 jam dan tanpa perbedaan waktu antara Amsterdan dengan Berlin. Selama on board kerjaan saya ngamatin pramugara dan pramugarinya. Ada yang muda, ada juga yang udah tua dan sedikit gendut, masih dipakai juga. Artinya airlines ini menghargai profesionalisme dan pengalaman seseorang. Pesawat tertua di Eropa ini, terbang pertama kali 12 September 1919. Penerbangan pertama ke Batavia, dilakukan tanggal 1 Oktober 1924 dan yang jelas saat itu yang terbang kesini statusnya masih penjajah ya.. 
  • Pk. 09:10 Berlin time - pesawat mendarat dengan selamat. Kesan pertama ketika memasuki bangunan bandara kok buruk ya. Kumuh, kotor. Ibaratnya kalau baju kok kucel ya. Dibandingkan dengan Soekarno-Hatta masih lebih bagus loh. Saat pengambilan tas bagasi pun tidak terlalu ribet. Untuk trolley, kita harus memasukkan 1 koin euro. Begitu sampai diluar, saya sudah ditunggu oleh staff IIJ-GIZ dengan membawa paper bertuliskan IIJ-GIZ. Kami pun saling berkenalan, termasuk dengan peserta dari Cambodia yang sudah sampai lebih dulu. Kami menuju ke hotel dengan menggunakan taksi. Eh, supir taksinya cerita kalo kita termasuk beruntung karena datang pas cuaca cerah, ada matahari. Dia bilang Jum'at dan Sabtu ini ramalan cuaca menunjukkan cerah, ada matahari. 
  • Hanya sekitar 15 menit dari Bandara ke Hotel Citadines di Olivaer Platz, kawasan Kurfurstendamm, semacam jalan protokol. Nah, kawasan ini termasuk elit. Wow! Sore nanti jam 15:30 waktu Berlin, seluruh peserta dimohon berkumpul untuk briefing dan jalan-jalan mengenal lingkungan sekitar hotel. Hasilnya saya share nanti ya...Saya mau ke kamar dulu untuk berbenah dan mengenali seluk beluk fasilitas di kamar. (bersambung..)



1 comment:

Rinto said...

Wah wah.... kapan giliran saya pergi2 ya? Apa sih syaratnya? Harus bisa 'nendang' si budug kah? Hehhehhe.... Good luck ya. Semoga di sana menyenangkan dan di sini juga lancar jaya. Amin.